ℝ𝔼ℕ𝕌ℕ𝔾𝔸ℕ 𝔻𝕆𝔸 ℙ𝔸𝔾𝕀
Selasa, 23 April 2024
HATI YANG BARU
Bapak/Ibu/Saudaraku sekalian yang kekasih,
Ketika seseorang membutuhkan
penanganan medis yang serius,
seperti misalnya sebuah tindakan transplantasi jantung. Ini tentu mengalami keadaan kesehatan yang tidak baik, mengalami pengerasan jantung atau pengerasan hati dalam istilah kedokteran ada disebut sirosis, juga ada istilah dalam dunia medis juga yang disebut sebagai hipertrofi kardiomiopati, misalnya. Ini satu istilah kedokteran yang saya tidak punya kompetensi untuk menjelaskannya secara detail, tetapi keadaan semacam ini bisa terjadi dalam tubuh, fisik manusia. Salah satu penanganan yang sangat serius yaitu adanya atau dilakukannya transplantasi jantung. Karena jika tidak dilakukan tindakan yang ekstrem ini atau tindakan yang serius ini, maka jantung orang tersebut, jantung pasien akan terus melemah dan jika dibiarkan begitu saja ia akan mengalami kematian secara jasmani atau secara fisik. Namun masih ada harapan kemungkinan akan adanya jantung yang baru dari seorang donor jantung sehingga dicangkokkan atau ditransplantasikan, diberi jantung yang baru. Tetapi untuk memperoleh atau mendapatkan jantung yang baru ini diperlukan ahli bedah yang baik dan cakap atau expert dalam bidang tersebut.
Lebih penting lagi adalah, supaya orang tersebut tetap hidup, maka harus ada orang lain yang mati. Jantung yang lemah kemudian diganti dengan jantung yang sehat. Dan kehidupan atau kesehatan yang ideal kembali dapat dicapai.
Dengan cara yang sama ketika seseorang membutuhkan transplantasi jantung rohani, hal ini sangatlah serius. Jantung atau ‘heart’ dalam bahasa Inggris. Tetapi memang kesulitannya dalam bahasa Indonesia ‘heart’ ini diterjemahkan ’hati’, padahal hati ini secara fisik istilahnya adalah ‘liver’, bukan jantung. Jantung ini harusnya ‘heart’ tapi ‘heart’ masalahnya diterjemahkan ‘hati’.
Seseorang yang membutuhkan transplantasi ‘heart’ (spiritual heart), jantung secara rohani, ini keadaan yang sangat serius dan perlu dilakukan dalam situasi atau dalam keadaan yang ekstrem, dalam keadaan yang sangat serius; jantungnya melemah dan jika dibiarkan begitu saja orang tersebut akan mati secara rohani. Mati secara rohani bisa berujung, bisa berakibat kepada kebinasaan kekal. Namun masih ada harapan kemungkinan akan adanya jantung yang baru. Kemungkinan akan adanya the new heart (hati yang baru). Tetapi untuk mendapatkan jantung yang baru, dibutuhkan sesosok ahli bedah yang baik dan cakap (expert). Dan ini sangatlah penting dan sangatlah krusial. Sangat atau harus diadakan atau harus dihadirkan. Supaya orang tersebut dapat tetap hidup maka harus ada orang lain yang mati.
Agar supaya kita, orang-orang yang mati secara rohani dapat dihidupkan kembali, maka 2000 tahun yang lalu Putra Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus datang sebagai manusia dalam segala hal disamakan dengan manusia. Dia mati bagi kita, supaya kita yang mati dapat hidup di dalam Tuhan. Hanya dengan cara itulah jantung yang lemah, jantung yang membusuk, digantikan dengan jantung yang sehat dan kehidupan kekal dapat dicapai.
Yehezkiel 36:26, di sana dituliskan demikian “Kamu akan Ku-berikan hati yang baru dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Ku-berikan kepadamu hati yang taat”. Janji Tuhan melalui nabi-Nya yang bernama Yehezkiel, bahwa; kamu akan Ku-berikan hati yang baru, hati yang tidak keras, hati yang tidak membusuk, hati yang tidak menuju kepada kebinasaan. Tapi Allah menyediakan roh yang baru di dalam batin kita dan Dia akan menjauhkan dari tubuh kita hati yang keras dan akan menggantikannya dengan hati yang taat.
Allah adalah Ahli Bedah yang sangat expert, yang sangat cakap. Dan Yesus memberikan nyawa-Nya demi hidup kita, demi nasib kekal kita, supaya kita diselamatkan, supaya kita memperoleh hidup yang kekal. Dia mengambil usaha-usaha yang tidak mencukupi dari kita. Sehebat apa pun, sebaik apa pun manusia, tidak mungkin bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Namun untuk menerima kehidupannya yang berkelimpahan, kita harus dengan rendah hati meminta pertolongan-Nya, kita harus mengizinkan Dia mengoperasi, membedah hati rohani kita yang menuju kebinasaan, yang menuju kebusukan, yang bisa menggiring kita kepada kebinasaan kekal. Izinkan Dia mengoperasi kita. Kita harus menyerahkan apa yang sedang sekarat di dalam diri kita dan mempercayakan sepenuh hidup kita kepada Dia.
Mungkin hal yang perlu dihilangkan adalah kebiasaan-kebiasaan buruk, kebiasaan-kebiasaan kita menunda sesuatu. Yang penundaan demi penundaan jika terus-menerus dilakukan akan berakibat bukan lagi penundaan tapi cancelation (pembatalan). Dan kalau yang ditunda adalah suatu hal yang penting pasti ada konsekuensinya. Apalagi jika penundaan yang dilakukan berkaitan dengan kehidupan kekal kita, nasib kekal kita.
Jangan melakukan penundaan-penundaan. Kita harus menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang buruk yang bisa berdampak pada hidup kita.
Mungkin hal yang perlu dihilangkan adalah hubungan yang tidak sehat (toxic relationship), atau mungkin rasa bersalah dan penyesalan atas masa lalu kita. Mungkin juga hal yang perlu dioperasi, perlu dibedah adalah kesombongan kita, kemunafikan dan banyak hal yang lain. Apa pun itu, izinkan Allah untuk membedah hati kita, jantung kita, supaya Dia bisa mentransplantasikan jantung yang baru, hati yang baru, hati yang taat, agar kita dengan rela hati, dengan kerendahan hati, menundukkan diri kita di bawah kedaulatan Tuhan.
Ini pesan Tuhan untuk kita pada pagi hari ini; jangan keraskan hati kita. Firman Tuhan berkata, “Pada hari ini, jika engkau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu”. Sambutlah, terimalah, respon firman Tuhan ini dengan lemah lembut dan berjalanlah di dalam-Nya, agar kita mendapatkan tempat di hati Tuhan. Agar nama kita tertulis di hati Tuhan. Amin
Tuhan Yesus memberkati
𝑃𝑑𝑡. 𝐷𝑟. Yehuda Indra Gunawan, SE.
.