Renungan Harian
MENGOBARKAN KERINDUAN ×
indrawan71 | Rabu,24 April 2024 | Waktu: 09:13 WITA
πππππππππππππ
πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ
Rabu, 24 April 2024
*MENGOBARKAN KERINDUAN*
Betapa indahnya kalau kita memiliki kerinduan yang kuat dan tulus untuk menjadi seorang yang berkenan di hadapan Tuhan. Kerinduan itu harus terus menyala di hati kita. Kita yang menyalakannya, kita yang mengobarkannya sampai itu menjadi semacam konsumsi yang tetap dan permanen dalam diri kita; menjadi kehausan dan kelaparan kita. Dan inilah yang dimaksud firman Tuhan di dalam Injil Matius 5:6, "_Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan_."Β
*Kita harus terus mengobarkan kerinduan, mengobarkan keinginan untuk menjadi anak kesukaan Bapa di surga.* Atau dengan kalimat lain yaitu menjadi keharuman di hadapan Tuhan. Ini suatu keniscayaan, artinya kita bisa mencapai, bisa mengalami, karena memang inilah kehendak Bapa di surga. Karenanya, sejak kita bangun pagi, mari kita bulatkan tekad untuk benar-benar bisa menyenangkan hati Tuhan dengan mengerti apa yang Tuhan kehendaki, memahami apa yang Dia rencanakan.Β
Kita lakukan kehendak Tuhan tersebut, serta kita penuhi rencana-Nya atau yang terkait dengan pekerjaan Tuhan yang Ia percayakan kepada kita masing-masing. Mengerti kehendak Allah, sangat pribadi sifatnya, dan masing-masing kita harus benar-benar bergumul. Doa kita, "_Buatku selalu dapat mendengar suara-Mu, Tuhan_.β Kita mau selalu dapat mendengar suara Tuhan untuk kita pahami kehendak Tuhan dan kita lakukan.Β
*Kita minta Tuhan memberi kita kepekaan untuk mengerti apa yang Tuhan rencanakan dalam hidup kita guna kita penuhi.* Apalagi seorang pelayan Tuhan tentu tidak boleh punya proyek sendiri, tidak boleh punya keinginan, visi dan misi sendiri; semua harus datang dari Tuhan, dan kita hanya melakukan apa yang Tuhan kehendaki di dalam hidup kita. Dan kalau kita mengerti apa rencana Tuhan dalam hidup kita yang terkait dengan pekerjaan-Nya, kita penuhi itu. Ini biasanya tingkat akhir, tingkat tinggi dari kehidupan Kristen yang dewasa, yang sudah tidak lagi sibuk mengurusi diri sendiri, tapi sibuk hanya mengurusi pekerjaan Tuhan. Dan inilah yang dikehendaki oleh Tuhan.Β
*Untuk mengerti apa yang Tuhan kehendaki, untuk mendengar suara Tuhan, kita harus menutup telinga terhadap suara dunia*. Banyak suara kita dengar melalui gadget, melalui banyak sumber, dan itu memekakkan telinga kita, bahkan menutup telinga rohani kita untuk mendengar suara Tuhan. Yang juga menutup pikiran kita, menutup telinga rohani kita terhadap suara Tuhan adalah keinginan-keinginan diri sendiri; keinginan-keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah yang kita simpan, pendam, yang ada di hati kita, menutup telinga kita terhadap suara Tuhan untuk mengerti kehendak dan rencana Tuhan.Β
*Jangan menyimpan keinginan-keinginan tertentu yang belum tentu sesuai dengan kehendak Allah*. Setiap keinginan, harus kita periksa. Jika itu bukan kehendak Tuhan, kita buang. Sebab kalau orang masih memiliki keinginan dari diri sendiri, dia tidak akan bisa mengerti keinginan Tuhan di dalam hidupnya. Ingat, _yang pertama_, jangan mengisi pikiran dengan suara-suara yang datang dari luar. Jangan disibukkan dengan tontonan film, _gadget_, SMS-SMS yang tidak perlu dibaca. _Yang kedua,_ jangan punya keinginan dari diri sendiri, supaya keinginan Tuhan bisa disalurkan, bisa diimpartasikan, bisa ditaruh di hati kita.Β
Orang bilang, "Kita manusia, boleh _dong_ punya keinginan?β Boleh! *Bagi kita, keinginan itu adalah keinginan Tuhan yang ditaruh di dalam diri kita.* Kita _photocopy_, kita _copy paste_ keinginan Tuhan untuk kita taruh di dalam hidup kita. Dan yang ketiga, yang membutakan mata rohani, yang menutup telinga rohani adalah dosa. Ini paling mengerikan! Maka, jangan kita berbuat dosa sekecil apa pun, sehalus apa pun. Jangan berbuat dosa! Dengan langkah-langkah ini akan membuat kita bisa mendengar suara Tuhan, mengerti kehendak dan rencana-Nya dalam hidup kita.
Jika hal itu kita lakukan, maka akan timbul kerinduan bertemu Tuhan. Baru kita bisa mengerti mengapa kita bisa merindukan memandang wajah Tuhan, mengapa kita bisa merindukan pulang ke surga, karena kita sudah melakukan kehendak Tuhan dan memenuhi rencana-Nya secara penuh. Di situlah kita habis untuk Tuhan. Kita selesaikan perjalanan hidup kita di hadirat Tuhan untuk melayani, mengabdi kepada Tuhan, memberi kesukaan bagi Tuhan, dan menjadi penghiburan bagi Kerajaan Surga.Β
Tuhan Yesus memberkati
Pdt. Dr. Erastus Sabdono
0 Komentar
πππβοΈπ πππππ πππππππππππππ πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ Rabu, 24 April 2024 *MENGOBARKAN KERINDUAN* Betapa indahnya kalau kita memiliki kerinduan yang kuat dan tulus untuk menjadi seorang yang berkenan di hadapan Tuhan. Kerinduan itu harus terus menyala di hati kita. Kita yang menyalakannya, kita yang mengobarkannya sampai itu menjadi semacam konsumsi yang tetap dan permanen dalam diri kita; menjadi kehausan dan kelaparan kita. Dan inilah yang dimaksud firman Tuhan di dalam Injil Matius 5:6, "_Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan_."Β *Kita harus terus mengobarkan kerinduan, mengobarkan keinginan untuk menjadi anak kesukaan Bapa di surga.* Atau dengan kalimat lain yaitu menjadi keharuman di hadapan Tuhan. Ini suatu keniscayaan, artinya kita bisa mencapai, bisa mengalami, karena memang inilah kehendak Bapa di surga. Karenanya, sejak kita bangun pagi, mari kita bulatkan tekad untuk benar-benar bisa menyenangkan hati Tuhan dengan mengerti apa yang Tuhan kehendaki, memahami apa yang Dia rencanakan.Β Kita lakukan kehendak Tuhan tersebut, serta kita penuhi rencana-Nya atau yang terkait dengan pekerjaan Tuhan yang Ia percayakan kepada kita masing-masing. Mengerti kehendak Allah, sangat pribadi sifatnya, dan masing-masing kita harus benar-benar bergumul. Doa kita, "_Buatku selalu dapat mendengar suara-Mu, Tuhan_.β Kita mau selalu dapat mendengar suara Tuhan untuk kita pahami kehendak Tuhan dan kita lakukan.Β *Kita minta Tuhan memberi kita kepekaan untuk mengerti apa yang Tuhan rencanakan dalam hidup kita guna kita penuhi.* Apalagi seorang pelayan Tuhan tentu tidak boleh punya proyek sendiri, tidak boleh punya keinginan, visi dan misi sendiri; semua harus datang dari Tuhan, dan kita hanya melakukan apa yang Tuhan kehendaki di dalam hidup kita. Dan kalau kita mengerti apa rencana Tuhan dalam hidup kita yang terkait dengan pekerjaan-Nya, kita penuhi itu. Ini biasanya tingkat akhir, tingkat tinggi dari kehidupan Kristen yang dewasa, yang sudah tidak lagi sibuk mengurusi diri sendiri, tapi sibuk hanya mengurusi pekerjaan Tuhan. Dan inilah yang dikehendaki oleh Tuhan.Β *Untuk mengerti apa yang Tuhan kehendaki, untuk mendengar suara Tuhan, kita harus menutup telinga terhadap suara dunia*. Banyak suara kita dengar melalui gadget, melalui banyak sumber, dan itu memekakkan telinga kita, bahkan menutup telinga rohani kita untuk mendengar suara Tuhan. Yang juga menutup pikiran kita, menutup telinga rohani kita terhadap suara Tuhan adalah keinginan-keinginan diri sendiri; keinginan-keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah yang kita simpan, pendam, yang ada di hati kita, menutup telinga kita terhadap suara Tuhan untuk mengerti kehendak dan rencana Tuhan.Β *Jangan menyimpan keinginan-keinginan tertentu yang belum tentu sesuai dengan kehendak Allah*. Setiap keinginan, harus kita periksa. Jika itu bukan kehendak Tuhan, kita buang. Sebab kalau orang masih memiliki keinginan dari diri sendiri, dia tidak akan bisa mengerti keinginan Tuhan di dalam hidupnya. Ingat, _yang pertama_, jangan mengisi pikiran dengan suara-suara yang datang dari luar. Jangan disibukkan dengan tontonan film, _gadget_, SMS-SMS yang tidak perlu dibaca. _Yang kedua,_ jangan punya keinginan dari diri sendiri, supaya keinginan Tuhan bisa disalurkan, bisa diimpartasikan, bisa ditaruh di hati kita.Β Orang bilang, "Kita manusia, boleh _dong_ punya keinginan?β Boleh! *Bagi kita, keinginan itu adalah keinginan Tuhan yang ditaruh di dalam diri kita.* Kita _photocopy_, kita _copy paste_ keinginan Tuhan untuk kita taruh di dalam hidup kita. Dan yang ketiga, yang membutakan mata rohani, yang menutup telinga rohani adalah dosa. Ini paling mengerikan! Maka, jangan kita berbuat dosa sekecil apa pun, sehalus apa pun. Jangan berbuat dosa! Dengan langkah-langkah ini akan membuat kita bisa mendengar suara Tuhan, mengerti kehendak dan rencana-Nya dalam hidup kita. Jika hal itu kita lakukan, maka akan timbul kerinduan bertemu Tuhan. Baru kita bisa mengerti mengapa kita bisa merindukan memandang wajah Tuhan, mengapa kita bisa merindukan pulang ke surga, karena kita sudah melakukan kehendak Tuhan dan memenuhi rencana-Nya secara penuh. Di situlah kita habis untuk Tuhan. Kita selesaikan perjalanan hidup kita di hadirat Tuhan untuk melayani, mengabdi kepada Tuhan, memberi kesukaan bagi Tuhan, dan menjadi penghiburan bagi Kerajaan Surga.Β Tuhan Yesus memberkati Pdt. Dr. Erastus Sabdono
indrawan71HATI YANG BARU ×
indrawan71 | Rabu,24 April 2024 | Waktu: 09:12 WITA
Selasa, 23 April 2024
HATI YANG BARU
Bapak/Ibu/Saudaraku sekalian yang kekasih,
Ketika seseorang membutuhkan
penanganan medis yang serius,
seperti misalnya sebuah tindakan transplantasi jantung. Ini tentu mengalami keadaan kesehatan yang tidak baik, mengalami pengerasan jantung atau pengerasan hati dalam istilah kedokteran ada disebut sirosis, juga ada istilah dalam dunia medis juga yang disebut sebagai hipertrofi kardiomiopati, misalnya. Ini satu istilah kedokteran yang saya tidak punya kompetensi untuk menjelaskannya secara detail, tetapi keadaan semacam ini bisa terjadi dalam tubuh, fisik manusia. Salah satu penanganan yang sangat serius yaitu adanya atau dilakukannya transplantasi jantung. Karena jika tidak dilakukan tindakan yang ekstrem ini atau tindakan yang serius ini, maka jantung orang tersebut, jantung pasien akan terus melemah dan jika dibiarkan begitu saja ia akan mengalami kematian secara jasmani atau secara fisik. Namun masih ada harapan kemungkinan akan adanya jantung yang baru dari seorang donor jantung sehingga dicangkokkan atau ditransplantasikan, diberi jantung yang baru. Tetapi untuk memperoleh atau mendapatkan jantung yang baru ini diperlukan ahli bedah yang baik dan cakap atau expert dalam bidang tersebut.
Lebih penting lagi adalah, supaya orang tersebut tetap hidup, maka harus ada orang lain yang mati. Jantung yang lemah kemudian diganti dengan jantung yang sehat. Dan kehidupan atau kesehatan yang ideal kembali dapat dicapai.
Dengan cara yang sama ketika seseorang membutuhkan transplantasi jantung rohani, hal ini sangatlah serius. Jantung atau βheartβ dalam bahasa Inggris. Tetapi memang kesulitannya dalam bahasa Indonesia βheartβ ini diterjemahkan βhatiβ, padahal hati ini secara fisik istilahnya adalah βliverβ, bukan jantung. Jantung ini harusnya βheartβ tapi βheartβ masalahnya diterjemahkan βhatiβ.
Seseorang yang membutuhkan transplantasi βheartβ (spiritual heart), jantung secara rohani, ini keadaan yang sangat serius dan perlu dilakukan dalam situasi atau dalam keadaan yang ekstrem, dalam keadaan yang sangat serius; jantungnya melemah dan jika dibiarkan begitu saja orang tersebut akan mati secara rohani. Mati secara rohani bisa berujung, bisa berakibat kepada kebinasaan kekal. Namun masih ada harapan kemungkinan akan adanya jantung yang baru. Kemungkinan akan adanya the new heart (hati yang baru). Tetapi untuk mendapatkan jantung yang baru, dibutuhkan sesosok ahli bedah yang baik dan cakap (expert). Dan ini sangatlah penting dan sangatlah krusial. Sangat atau harus diadakan atau harus dihadirkan. Supaya orang tersebut dapat tetap hidup maka harus ada orang lain yang mati.
Agar supaya kita, orang-orang yang mati secara rohani dapat dihidupkan kembali, maka 2000 tahun yang lalu Putra Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus datang sebagai manusia dalam segala hal disamakan dengan manusia. Dia mati bagi kita, supaya kita yang mati dapat hidup di dalam Tuhan. Hanya dengan cara itulah jantung yang lemah, jantung yang membusuk, digantikan dengan jantung yang sehat dan kehidupan kekal dapat dicapai.
Yehezkiel 36:26, di sana dituliskan demikian βKamu akan Ku-berikan hati yang baru dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Ku-berikan kepadamu hati yang taatβ. Janji Tuhan melalui nabi-Nya yang bernama Yehezkiel, bahwa; kamu akan Ku-berikan hati yang baru, hati yang tidak keras, hati yang tidak membusuk, hati yang tidak menuju kepada kebinasaan. Tapi Allah menyediakan roh yang baru di dalam batin kita dan Dia akan menjauhkan dari tubuh kita hati yang keras dan akan menggantikannya dengan hati yang taat.
Allah adalah Ahli Bedah yang sangat expert, yang sangat cakap. Dan Yesus memberikan nyawa-Nya demi hidup kita, demi nasib kekal kita, supaya kita diselamatkan, supaya kita memperoleh hidup yang kekal. Dia mengambil usaha-usaha yang tidak mencukupi dari kita. Sehebat apa pun, sebaik apa pun manusia, tidak mungkin bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Namun untuk menerima kehidupannya yang berkelimpahan, kita harus dengan rendah hati meminta pertolongan-Nya, kita harus mengizinkan Dia mengoperasi, membedah hati rohani kita yang menuju kebinasaan, yang menuju kebusukan, yang bisa menggiring kita kepada kebinasaan kekal. Izinkan Dia mengoperasi kita. Kita harus menyerahkan apa yang sedang sekarat di dalam diri kita dan mempercayakan sepenuh hidup kita kepada Dia.
Mungkin hal yang perlu dihilangkan adalah kebiasaan-kebiasaan buruk, kebiasaan-kebiasaan kita menunda sesuatu. Yang penundaan demi penundaan jika terus-menerus dilakukan akan berakibat bukan lagi penundaan tapi cancelation (pembatalan). Dan kalau yang ditunda adalah suatu hal yang penting pasti ada konsekuensinya. Apalagi jika penundaan yang dilakukan berkaitan dengan kehidupan kekal kita, nasib kekal kita.
Jangan melakukan penundaan-penundaan. Kita harus menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang buruk yang bisa berdampak pada hidup kita.
Mungkin hal yang perlu dihilangkan adalah hubungan yang tidak sehat (toxic relationship), atau mungkin rasa bersalah dan penyesalan atas masa lalu kita. Mungkin juga hal yang perlu dioperasi, perlu dibedah adalah kesombongan kita, kemunafikan dan banyak hal yang lain. Apa pun itu, izinkan Allah untuk membedah hati kita, jantung kita, supaya Dia bisa mentransplantasikan jantung yang baru, hati yang baru, hati yang taat, agar kita dengan rela hati, dengan kerendahan hati, menundukkan diri kita di bawah kedaulatan Tuhan.
Ini pesan Tuhan untuk kita pada pagi hari ini; jangan keraskan hati kita. Firman Tuhan berkata, βPada hari ini, jika engkau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimuβ. Sambutlah, terimalah, respon firman Tuhan ini dengan lemah lembut dan berjalanlah di dalam-Nya, agar kita mendapatkan tempat di hati Tuhan. Agar nama kita tertulis di hati Tuhan. Amin
Tuhan Yesus memberkati
πππ‘. π·π. Yehuda Indra Gunawan, SE.
.
0 Komentar
βπΌβπβπΎπΈβ π»ππΈ βπΈπΎπ Selasa, 23 April 2024 HATI YANG BARU Bapak/Ibu/Saudaraku sekalian yang kekasih, Ketika seseorang membutuhkan penanganan medis yang serius, seperti misalnya sebuah tindakan transplantasi jantung. Ini tentu mengalami keadaan kesehatan yang tidak baik, mengalami pengerasan jantung atau pengerasan hati dalam istilah kedokteran ada disebut sirosis, juga ada istilah dalam dunia medis juga yang disebut sebagai hipertrofi kardiomiopati, misalnya. Ini satu istilah kedokteran yang saya tidak punya kompetensi untuk menjelaskannya secara detail, tetapi keadaan semacam ini bisa terjadi dalam tubuh, fisik manusia. Salah satu penanganan yang sangat serius yaitu adanya atau dilakukannya transplantasi jantung. Karena jika tidak dilakukan tindakan yang ekstrem ini atau tindakan yang serius ini, maka jantung orang tersebut, jantung pasien akan terus melemah dan jika dibiarkan begitu saja ia akan mengalami kematian secara jasmani atau secara fisik. Namun masih ada harapan kemungkinan akan adanya jantung yang baru dari seorang donor jantung sehingga dicangkokkan atau ditransplantasikan, diberi jantung yang baru. Tetapi untuk memperoleh atau mendapatkan jantung yang baru ini diperlukan ahli bedah yang baik dan cakap atau expert dalam bidang tersebut. Lebih penting lagi adalah, supaya orang tersebut tetap hidup, maka harus ada orang lain yang mati. Jantung yang lemah kemudian diganti dengan jantung yang sehat. Dan kehidupan atau kesehatan yang ideal kembali dapat dicapai. Dengan cara yang sama ketika seseorang membutuhkan transplantasi jantung rohani, hal ini sangatlah serius. Jantung atau βheartβ dalam bahasa Inggris. Tetapi memang kesulitannya dalam bahasa Indonesia βheartβ ini diterjemahkan βhatiβ, padahal hati ini secara fisik istilahnya adalah βliverβ, bukan jantung. Jantung ini harusnya βheartβ tapi βheartβ masalahnya diterjemahkan βhatiβ. Seseorang yang membutuhkan transplantasi βheartβ (spiritual heart), jantung secara rohani, ini keadaan yang sangat serius dan perlu dilakukan dalam situasi atau dalam keadaan yang ekstrem, dalam keadaan yang sangat serius; jantungnya melemah dan jika dibiarkan begitu saja orang tersebut akan mati secara rohani. Mati secara rohani bisa berujung, bisa berakibat kepada kebinasaan kekal. Namun masih ada harapan kemungkinan akan adanya jantung yang baru. Kemungkinan akan adanya the new heart (hati yang baru). Tetapi untuk mendapatkan jantung yang baru, dibutuhkan sesosok ahli bedah yang baik dan cakap (expert). Dan ini sangatlah penting dan sangatlah krusial. Sangat atau harus diadakan atau harus dihadirkan. Supaya orang tersebut dapat tetap hidup maka harus ada orang lain yang mati. Agar supaya kita, orang-orang yang mati secara rohani dapat dihidupkan kembali, maka 2000 tahun yang lalu Putra Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus datang sebagai manusia dalam segala hal disamakan dengan manusia. Dia mati bagi kita, supaya kita yang mati dapat hidup di dalam Tuhan. Hanya dengan cara itulah jantung yang lemah, jantung yang membusuk, digantikan dengan jantung yang sehat dan kehidupan kekal dapat dicapai. Yehezkiel 36:26, di sana dituliskan demikian βKamu akan Ku-berikan hati yang baru dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Ku-berikan kepadamu hati yang taatβ. Janji Tuhan melalui nabi-Nya yang bernama Yehezkiel, bahwa; kamu akan Ku-berikan hati yang baru, hati yang tidak keras, hati yang tidak membusuk, hati yang tidak menuju kepada kebinasaan. Tapi Allah menyediakan roh yang baru di dalam batin kita dan Dia akan menjauhkan dari tubuh kita hati yang keras dan akan menggantikannya dengan hati yang taat. Allah adalah Ahli Bedah yang sangat expert, yang sangat cakap. Dan Yesus memberikan nyawa-Nya demi hidup kita, demi nasib kekal kita, supaya kita diselamatkan, supaya kita memperoleh hidup yang kekal. Dia mengambil usaha-usaha yang tidak mencukupi dari kita. Sehebat apa pun, sebaik apa pun manusia, tidak mungkin bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Namun untuk menerima kehidupannya yang berkelimpahan, kita harus dengan rendah hati meminta pertolongan-Nya, kita harus mengizinkan Dia mengoperasi, membedah hati rohani kita yang menuju kebinasaan, yang menuju kebusukan, yang bisa menggiring kita kepada kebinasaan kekal. Izinkan Dia mengoperasi kita. Kita harus menyerahkan apa yang sedang sekarat di dalam diri kita dan mempercayakan sepenuh hidup kita kepada Dia. Mungkin hal yang perlu dihilangkan adalah kebiasaan-kebiasaan buruk, kebiasaan-kebiasaan kita menunda sesuatu. Yang penundaan demi penundaan jika terus-menerus dilakukan akan berakibat bukan lagi penundaan tapi cancelation (pembatalan). Dan kalau yang ditunda adalah suatu hal yang penting pasti ada konsekuensinya. Apalagi jika penundaan yang dilakukan berkaitan dengan kehidupan kekal kita, nasib kekal kita. Jangan melakukan penundaan-penundaan. Kita harus menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang buruk yang bisa berdampak pada hidup kita. Mungkin hal yang perlu dihilangkan adalah hubungan yang tidak sehat (toxic relationship), atau mungkin rasa bersalah dan penyesalan atas masa lalu kita. Mungkin juga hal yang perlu dioperasi, perlu dibedah adalah kesombongan kita, kemunafikan dan banyak hal yang lain. Apa pun itu, izinkan Allah untuk membedah hati kita, jantung kita, supaya Dia bisa mentransplantasikan jantung yang baru, hati yang baru, hati yang taat, agar kita dengan rela hati, dengan kerendahan hati, menundukkan diri kita di bawah kedaulatan Tuhan. Ini pesan Tuhan untuk kita pada pagi hari ini; jangan keraskan hati kita. Firman Tuhan berkata, βPada hari ini, jika engkau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimuβ. Sambutlah, terimalah, respon firman Tuhan ini dengan lemah lembut dan berjalanlah di dalam-Nya, agar kita mendapatkan tempat di hati Tuhan. Agar nama kita tertulis di hati Tuhan. Amin Tuhan Yesus memberkati πππ‘. π·π. Yehuda Indra Gunawan, SE. .
indrawan71KEHARUMAN DI HADAPAN ALLAH ×
indrawan71 | Rabu,24 April 2024 | Waktu: 09:05 WITA
πππππππππππππ
πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ
Selasa, 23 April 2024
*SIKAP HATI*
Kalau kita benar-benar percaya Tuhan dan kita mengasihi Dia, benar-benar berhasrat untuk melakukan kehendak Tuhan, kita rindu agar hidup kita benar-benar menjadi keharuman di hadapan Tuhan. Dan betapa indah serta mulia, seorang yang hidupnya indah di mata Tuhan, bagaikan bunga yang cantik mempesona dan berbau harum di hadapan Tuhan. *Kita bisa membuat keharuman di hadapan Allah melalui perilaku kita*. Dari apa yang kita pikirkan, kita renungkan, kita ucapkan, kita lakukan, jika benar-benar sesuai dengan kehendak Allah Bapa, itu menyenangkan hati Bapa.Β
*Sungguh, tidak ada keindahan hidup, keelokan hidup, kemuliaan hidup, kelimpahan, kekayaan hidup, selain menjadi kesukaan hati Bapa*. Kalau kita percaya Allah hidup, Allah ada, Allah hadir, Allah melihat, Allah merasakan, Allah merespons dan bereaksi atas kehidupan kita, kita akan berusaha untuk itu. Hari ini Tuhan berikan kita hari yang baru. Kita bersyukur untuk kesempatan yang Tuhan berikan agar kita bisa berubah, bertobat terus dari setiap sikap hati yang salah, apalagi perbuatan yang salah. Dan terus membangun kesucian hidup, yaitu sikap hidup yang selalu mengarah pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.Β
Itu adalah wajah hidup kita, batin kita ini. Bukan hanya perbuatan yang sudah kita lakukan yang kita persoalkan, melainkan sikap hati, sikap batin kita, apakah masih ada potensi, kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Allah. Di sini dibutuhkan keseriusan sesuai dengan apa yang Alkitab katakan, "_Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan_." *Kita harus sibuk, aktif di dalam batin kita, artinya kita selalu mempersoalkan, memperkarakan apakah sikap hati yang kita miliki ini sudah berkenan di hadapan Tuhan atau tidak*. Setiap renungan hati kita, kita koreksi sehingga kita memiliki ketulusan.Β
Kalau dulu kita sering munafik, kita mengucapkan kata-kata yang bertujuan untuk menyerang orang, menjatuhkan, merusak nama baik atau sekadar membela diri, intrik-intrik kelicikan itu ada di dalam diri kita. Dan kita harus sadari intrik-intrik itu. Firman Tuhan mengatakan, "_Hati itu lebih licik dari segala sesuatu. Kalau hati sudah membatu, siapa yang dapat mengobati atau memperbaikinya_?β Artinya, jika hati sudah mengeras, rusak, fatal, tidak bisa diperbaiki. *Jangan sampai hati kita mengeras.*
Kita tidak sadar kalau sebenarnya kita sedang sombong. Kita tidak sadar sebenarnya kita sedang mengangkat diri. Kita tidak sadar sebenarnya sedang menyerang orang lain. Kita tidak sadar kalau sebenarnya masih ada dendam, kebencian di dalam hati kita, juga mengharapkan kecelakaan dan kerugian orang lain. Tidak ada belas kasihan terhadap sesama. Tidak ada beban terhadap pekerjaan Tuhan. Semuanya untuk kepentingan diri sendiri. Bahkan ketika melakukan pekerjaan Tuhan pun, ada maksud-maksud supaya mendapatkan keuntungan baik materi maupun sekadar pujian. Hati kita ini licik dan jahat.
Karenanya, kita mau memeriksa hati kita dengan saksama. Kita mengoreksi diri kita dengan saksama, sebab "_Dari hati ini memancar kehidupan_." Betapa indahnya. Kita terus mengoreksi hati, terus menggarap hati oleh pimpinan Roh Kudus, sehingga βditelurkan, dibuahkanβ perbuatan-perbuatan yang indah, yang benar-benar menyenangkan Tuhan. Dan itu sebenarnya yang dimaksud Alkitab dengan "buah." Tuhan Yesus berkata, "_Akulah pokok anggur, Bapa-Kulah Pengusahanya_." Jadi, Bapa pemilik pokok anggur. Tentu Bapa sebagai Pemilik, lebih besar dari siapa pun.Β
Dan kita, carang-carang yang menempel pada Pokok Anggur, yaitu Tuhan Yesus. Kita menyerap spirit-Nya, gairah-Nya, seluruh gaya hidup, cara berpikir Yesus Tuhan kita supaya kita bisa menampilkan kehidupan anak-anak Allah seperti yang pernah ditampilkan oleh Tuhan Yesus. Dan itulah standar kehidupan yang Bapa nilai berkenan kepada-Nya. Kepada Tuhan Yesus di Matius 3:17, Bapa berkata, "_Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan_." Betapa indahnya!
Kita melewati hari-hari di mana kita menyenangkan hati Tuhan. Bapa menikmati hidup kita, kita menikmati Bapa di surga. Ini sebuah keniscayaan, karena Roh Kudus akan menolong kita untuk bisa memenuhinya. Percaya, kita bisa! Karenanya, mari bergairah. Ayo, kita jaga pikiran dan hati kita agar kita bisa menjaga mulut kita juga, perkataan-perkataan kita dan seluruh perilaku dan perbuatan kita agar kita selalu menyenangkan hati Bapa, menjadi indah di mata Bapa. Pada akhirnya, Bapa akan menjemput kita pulang ke surga.Β
Kita seperti mawar yang harum di hadirat Allah, seperti bunga yang harum di hadirat Tuhan sejak di bumi sampai pulang di kekekalan. Kita melanjutkan perjalanan hidup kita dalam keharuman; dengan keadaan harum di hadapan Tuhan. Kita menantikan langit baru bumi baru, kita menantikan kehidupan yang akan datang, yang lebih indah dari kehidupan apa pun juga.Β
Tuhan Yesus memberkati
Pdt. Dr. Erastus Sabdono
0 Komentar
πππβοΈπ πππππ πππππππππππππ πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ Selasa, 23 April 2024 *SIKAP HATI* Kalau kita benar-benar percaya Tuhan dan kita mengasihi Dia, benar-benar berhasrat untuk melakukan kehendak Tuhan, kita rindu agar hidup kita benar-benar menjadi keharuman di hadapan Tuhan. Dan betapa indah serta mulia, seorang yang hidupnya indah di mata Tuhan, bagaikan bunga yang cantik mempesona dan berbau harum di hadapan Tuhan. *Kita bisa membuat keharuman di hadapan Allah melalui perilaku kita*. Dari apa yang kita pikirkan, kita renungkan, kita ucapkan, kita lakukan, jika benar-benar sesuai dengan kehendak Allah Bapa, itu menyenangkan hati Bapa.Β *Sungguh, tidak ada keindahan hidup, keelokan hidup, kemuliaan hidup, kelimpahan, kekayaan hidup, selain menjadi kesukaan hati Bapa*. Kalau kita percaya Allah hidup, Allah ada, Allah hadir, Allah melihat, Allah merasakan, Allah merespons dan bereaksi atas kehidupan kita, kita akan berusaha untuk itu. Hari ini Tuhan berikan kita hari yang baru. Kita bersyukur untuk kesempatan yang Tuhan berikan agar kita bisa berubah, bertobat terus dari setiap sikap hati yang salah, apalagi perbuatan yang salah. Dan terus membangun kesucian hidup, yaitu sikap hidup yang selalu mengarah pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.Β Itu adalah wajah hidup kita, batin kita ini. Bukan hanya perbuatan yang sudah kita lakukan yang kita persoalkan, melainkan sikap hati, sikap batin kita, apakah masih ada potensi, kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Allah. Di sini dibutuhkan keseriusan sesuai dengan apa yang Alkitab katakan, "_Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan_." *Kita harus sibuk, aktif di dalam batin kita, artinya kita selalu mempersoalkan, memperkarakan apakah sikap hati yang kita miliki ini sudah berkenan di hadapan Tuhan atau tidak*. Setiap renungan hati kita, kita koreksi sehingga kita memiliki ketulusan.Β Kalau dulu kita sering munafik, kita mengucapkan kata-kata yang bertujuan untuk menyerang orang, menjatuhkan, merusak nama baik atau sekadar membela diri, intrik-intrik kelicikan itu ada di dalam diri kita. Dan kita harus sadari intrik-intrik itu. Firman Tuhan mengatakan, "_Hati itu lebih licik dari segala sesuatu. Kalau hati sudah membatu, siapa yang dapat mengobati atau memperbaikinya_?β Artinya, jika hati sudah mengeras, rusak, fatal, tidak bisa diperbaiki. *Jangan sampai hati kita mengeras.* Kita tidak sadar kalau sebenarnya kita sedang sombong. Kita tidak sadar sebenarnya kita sedang mengangkat diri. Kita tidak sadar sebenarnya sedang menyerang orang lain. Kita tidak sadar kalau sebenarnya masih ada dendam, kebencian di dalam hati kita, juga mengharapkan kecelakaan dan kerugian orang lain. Tidak ada belas kasihan terhadap sesama. Tidak ada beban terhadap pekerjaan Tuhan. Semuanya untuk kepentingan diri sendiri. Bahkan ketika melakukan pekerjaan Tuhan pun, ada maksud-maksud supaya mendapatkan keuntungan baik materi maupun sekadar pujian. Hati kita ini licik dan jahat. Karenanya, kita mau memeriksa hati kita dengan saksama. Kita mengoreksi diri kita dengan saksama, sebab "_Dari hati ini memancar kehidupan_." Betapa indahnya. Kita terus mengoreksi hati, terus menggarap hati oleh pimpinan Roh Kudus, sehingga βditelurkan, dibuahkanβ perbuatan-perbuatan yang indah, yang benar-benar menyenangkan Tuhan. Dan itu sebenarnya yang dimaksud Alkitab dengan "buah." Tuhan Yesus berkata, "_Akulah pokok anggur, Bapa-Kulah Pengusahanya_." Jadi, Bapa pemilik pokok anggur. Tentu Bapa sebagai Pemilik, lebih besar dari siapa pun.Β Dan kita, carang-carang yang menempel pada Pokok Anggur, yaitu Tuhan Yesus. Kita menyerap spirit-Nya, gairah-Nya, seluruh gaya hidup, cara berpikir Yesus Tuhan kita supaya kita bisa menampilkan kehidupan anak-anak Allah seperti yang pernah ditampilkan oleh Tuhan Yesus. Dan itulah standar kehidupan yang Bapa nilai berkenan kepada-Nya. Kepada Tuhan Yesus di Matius 3:17, Bapa berkata, "_Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan_." Betapa indahnya! Kita melewati hari-hari di mana kita menyenangkan hati Tuhan. Bapa menikmati hidup kita, kita menikmati Bapa di surga. Ini sebuah keniscayaan, karena Roh Kudus akan menolong kita untuk bisa memenuhinya. Percaya, kita bisa! Karenanya, mari bergairah. Ayo, kita jaga pikiran dan hati kita agar kita bisa menjaga mulut kita juga, perkataan-perkataan kita dan seluruh perilaku dan perbuatan kita agar kita selalu menyenangkan hati Bapa, menjadi indah di mata Bapa. Pada akhirnya, Bapa akan menjemput kita pulang ke surga.Β Kita seperti mawar yang harum di hadirat Allah, seperti bunga yang harum di hadirat Tuhan sejak di bumi sampai pulang di kekekalan. Kita melanjutkan perjalanan hidup kita dalam keharuman; dengan keadaan harum di hadapan Tuhan. Kita menantikan langit baru bumi baru, kita menantikan kehidupan yang akan datang, yang lebih indah dari kehidupan apa pun juga.Β Tuhan Yesus memberkati Pdt. Dr. Erastus Sabdono
indrawan71SIKAP HATI ×
indrawan71 | Rabu,24 April 2024 | Waktu: 09:04 WITA
πππππππππππππ
πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ
Selasa, 23 April 2024
*SIKAP HATI*
Kalau kita benar-benar percaya Tuhan dan kita mengasihi Dia, benar-benar berhasrat untuk melakukan kehendak Tuhan, kita rindu agar hidup kita benar-benar menjadi keharuman di hadapan Tuhan. Dan betapa indah serta mulia, seorang yang hidupnya indah di mata Tuhan, bagaikan bunga yang cantik mempesona dan berbau harum di hadapan Tuhan. *Kita bisa membuat keharuman di hadapan Allah melalui perilaku kita*. Dari apa yang kita pikirkan, kita renungkan, kita ucapkan, kita lakukan, jika benar-benar sesuai dengan kehendak Allah Bapa, itu menyenangkan hati Bapa.Β
*Sungguh, tidak ada keindahan hidup, keelokan hidup, kemuliaan hidup, kelimpahan, kekayaan hidup, selain menjadi kesukaan hati Bapa*. Kalau kita percaya Allah hidup, Allah ada, Allah hadir, Allah melihat, Allah merasakan, Allah merespons dan bereaksi atas kehidupan kita, kita akan berusaha untuk itu. Hari ini Tuhan berikan kita hari yang baru. Kita bersyukur untuk kesempatan yang Tuhan berikan agar kita bisa berubah, bertobat terus dari setiap sikap hati yang salah, apalagi perbuatan yang salah. Dan terus membangun kesucian hidup, yaitu sikap hidup yang selalu mengarah pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.Β
Itu adalah wajah hidup kita, batin kita ini. Bukan hanya perbuatan yang sudah kita lakukan yang kita persoalkan, melainkan sikap hati, sikap batin kita, apakah masih ada potensi, kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Allah. Di sini dibutuhkan keseriusan sesuai dengan apa yang Alkitab katakan, "_Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan_." *Kita harus sibuk, aktif di dalam batin kita, artinya kita selalu mempersoalkan, memperkarakan apakah sikap hati yang kita miliki ini sudah berkenan di hadapan Tuhan atau tidak*. Setiap renungan hati kita, kita koreksi sehingga kita memiliki ketulusan.Β
Kalau dulu kita sering munafik, kita mengucapkan kata-kata yang bertujuan untuk menyerang orang, menjatuhkan, merusak nama baik atau sekadar membela diri, intrik-intrik kelicikan itu ada di dalam diri kita. Dan kita harus sadari intrik-intrik itu. Firman Tuhan mengatakan, "_Hati itu lebih licik dari segala sesuatu. Kalau hati sudah membatu, siapa yang dapat mengobati atau memperbaikinya_?β Artinya, jika hati sudah mengeras, rusak, fatal, tidak bisa diperbaiki. *Jangan sampai hati kita mengeras.*
Kita tidak sadar kalau sebenarnya kita sedang sombong. Kita tidak sadar sebenarnya kita sedang mengangkat diri. Kita tidak sadar sebenarnya sedang menyerang orang lain. Kita tidak sadar kalau sebenarnya masih ada dendam, kebencian di dalam hati kita, juga mengharapkan kecelakaan dan kerugian orang lain. Tidak ada belas kasihan terhadap sesama. Tidak ada beban terhadap pekerjaan Tuhan. Semuanya untuk kepentingan diri sendiri. Bahkan ketika melakukan pekerjaan Tuhan pun, ada maksud-maksud supaya mendapatkan keuntungan baik materi maupun sekadar pujian. Hati kita ini licik dan jahat.
Karenanya, kita mau memeriksa hati kita dengan saksama. Kita mengoreksi diri kita dengan saksama, sebab "_Dari hati ini memancar kehidupan_." Betapa indahnya. Kita terus mengoreksi hati, terus menggarap hati oleh pimpinan Roh Kudus, sehingga βditelurkan, dibuahkanβ perbuatan-perbuatan yang indah, yang benar-benar menyenangkan Tuhan. Dan itu sebenarnya yang dimaksud Alkitab dengan "buah." Tuhan Yesus berkata, "_Akulah pokok anggur, Bapa-Kulah Pengusahanya_." Jadi, Bapa pemilik pokok anggur. Tentu Bapa sebagai Pemilik, lebih besar dari siapa pun.Β
Dan kita, carang-carang yang menempel pada Pokok Anggur, yaitu Tuhan Yesus. Kita menyerap spirit-Nya, gairah-Nya, seluruh gaya hidup, cara berpikir Yesus Tuhan kita supaya kita bisa menampilkan kehidupan anak-anak Allah seperti yang pernah ditampilkan oleh Tuhan Yesus. Dan itulah standar kehidupan yang Bapa nilai berkenan kepada-Nya. Kepada Tuhan Yesus di Matius 3:17, Bapa berkata, "_Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan_." Betapa indahnya!
Kita melewati hari-hari di mana kita menyenangkan hati Tuhan. Bapa menikmati hidup kita, kita menikmati Bapa di surga. Ini sebuah keniscayaan, karena Roh Kudus akan menolong kita untuk bisa memenuhinya. Percaya, kita bisa! Karenanya, mari bergairah. Ayo, kita jaga pikiran dan hati kita agar kita bisa menjaga mulut kita juga, perkataan-perkataan kita dan seluruh perilaku dan perbuatan kita agar kita selalu menyenangkan hati Bapa, menjadi indah di mata Bapa. Pada akhirnya, Bapa akan menjemput kita pulang ke surga.Β
Kita seperti mawar yang harum di hadirat Allah, seperti bunga yang harum di hadirat Tuhan sejak di bumi sampai pulang di kekekalan. Kita melanjutkan perjalanan hidup kita dalam keharuman; dengan keadaan harum di hadapan Tuhan. Kita menantikan langit baru bumi baru, kita menantikan kehidupan yang akan datang, yang lebih indah dari kehidupan apa pun juga.Β
Tuhan Yesus memberkati
Pdt. Dr. Erastus Sabdono
0 Komentar
πππβοΈπ πππππ πππππππππππππ πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ Selasa, 23 April 2024 *SIKAP HATI* Kalau kita benar-benar percaya Tuhan dan kita mengasihi Dia, benar-benar berhasrat untuk melakukan kehendak Tuhan, kita rindu agar hidup kita benar-benar menjadi keharuman di hadapan Tuhan. Dan betapa indah serta mulia, seorang yang hidupnya indah di mata Tuhan, bagaikan bunga yang cantik mempesona dan berbau harum di hadapan Tuhan. *Kita bisa membuat keharuman di hadapan Allah melalui perilaku kita*. Dari apa yang kita pikirkan, kita renungkan, kita ucapkan, kita lakukan, jika benar-benar sesuai dengan kehendak Allah Bapa, itu menyenangkan hati Bapa.Β *Sungguh, tidak ada keindahan hidup, keelokan hidup, kemuliaan hidup, kelimpahan, kekayaan hidup, selain menjadi kesukaan hati Bapa*. Kalau kita percaya Allah hidup, Allah ada, Allah hadir, Allah melihat, Allah merasakan, Allah merespons dan bereaksi atas kehidupan kita, kita akan berusaha untuk itu. Hari ini Tuhan berikan kita hari yang baru. Kita bersyukur untuk kesempatan yang Tuhan berikan agar kita bisa berubah, bertobat terus dari setiap sikap hati yang salah, apalagi perbuatan yang salah. Dan terus membangun kesucian hidup, yaitu sikap hidup yang selalu mengarah pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.Β Itu adalah wajah hidup kita, batin kita ini. Bukan hanya perbuatan yang sudah kita lakukan yang kita persoalkan, melainkan sikap hati, sikap batin kita, apakah masih ada potensi, kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Allah. Di sini dibutuhkan keseriusan sesuai dengan apa yang Alkitab katakan, "_Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan_." *Kita harus sibuk, aktif di dalam batin kita, artinya kita selalu mempersoalkan, memperkarakan apakah sikap hati yang kita miliki ini sudah berkenan di hadapan Tuhan atau tidak*. Setiap renungan hati kita, kita koreksi sehingga kita memiliki ketulusan.Β Kalau dulu kita sering munafik, kita mengucapkan kata-kata yang bertujuan untuk menyerang orang, menjatuhkan, merusak nama baik atau sekadar membela diri, intrik-intrik kelicikan itu ada di dalam diri kita. Dan kita harus sadari intrik-intrik itu. Firman Tuhan mengatakan, "_Hati itu lebih licik dari segala sesuatu. Kalau hati sudah membatu, siapa yang dapat mengobati atau memperbaikinya_?β Artinya, jika hati sudah mengeras, rusak, fatal, tidak bisa diperbaiki. *Jangan sampai hati kita mengeras.* Kita tidak sadar kalau sebenarnya kita sedang sombong. Kita tidak sadar sebenarnya kita sedang mengangkat diri. Kita tidak sadar sebenarnya sedang menyerang orang lain. Kita tidak sadar kalau sebenarnya masih ada dendam, kebencian di dalam hati kita, juga mengharapkan kecelakaan dan kerugian orang lain. Tidak ada belas kasihan terhadap sesama. Tidak ada beban terhadap pekerjaan Tuhan. Semuanya untuk kepentingan diri sendiri. Bahkan ketika melakukan pekerjaan Tuhan pun, ada maksud-maksud supaya mendapatkan keuntungan baik materi maupun sekadar pujian. Hati kita ini licik dan jahat. Karenanya, kita mau memeriksa hati kita dengan saksama. Kita mengoreksi diri kita dengan saksama, sebab "_Dari hati ini memancar kehidupan_." Betapa indahnya. Kita terus mengoreksi hati, terus menggarap hati oleh pimpinan Roh Kudus, sehingga βditelurkan, dibuahkanβ perbuatan-perbuatan yang indah, yang benar-benar menyenangkan Tuhan. Dan itu sebenarnya yang dimaksud Alkitab dengan "buah." Tuhan Yesus berkata, "_Akulah pokok anggur, Bapa-Kulah Pengusahanya_." Jadi, Bapa pemilik pokok anggur. Tentu Bapa sebagai Pemilik, lebih besar dari siapa pun.Β Dan kita, carang-carang yang menempel pada Pokok Anggur, yaitu Tuhan Yesus. Kita menyerap spirit-Nya, gairah-Nya, seluruh gaya hidup, cara berpikir Yesus Tuhan kita supaya kita bisa menampilkan kehidupan anak-anak Allah seperti yang pernah ditampilkan oleh Tuhan Yesus. Dan itulah standar kehidupan yang Bapa nilai berkenan kepada-Nya. Kepada Tuhan Yesus di Matius 3:17, Bapa berkata, "_Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan_." Betapa indahnya! Kita melewati hari-hari di mana kita menyenangkan hati Tuhan. Bapa menikmati hidup kita, kita menikmati Bapa di surga. Ini sebuah keniscayaan, karena Roh Kudus akan menolong kita untuk bisa memenuhinya. Percaya, kita bisa! Karenanya, mari bergairah. Ayo, kita jaga pikiran dan hati kita agar kita bisa menjaga mulut kita juga, perkataan-perkataan kita dan seluruh perilaku dan perbuatan kita agar kita selalu menyenangkan hati Bapa, menjadi indah di mata Bapa. Pada akhirnya, Bapa akan menjemput kita pulang ke surga.Β Kita seperti mawar yang harum di hadirat Allah, seperti bunga yang harum di hadirat Tuhan sejak di bumi sampai pulang di kekekalan. Kita melanjutkan perjalanan hidup kita dalam keharuman; dengan keadaan harum di hadapan Tuhan. Kita menantikan langit baru bumi baru, kita menantikan kehidupan yang akan datang, yang lebih indah dari kehidupan apa pun juga.Β Tuhan Yesus memberkati Pdt. Dr. Erastus Sabdono
indrawan71PESIMIS DI DUNIA OPTIMIS DI KEKEKALAN ×
indrawan71 | Rabu,24 April 2024 | Waktu: 08:58 WITA
Senin, 22 April 2024
Bapak/Ibu/Saudaraku sekalian yang kekasih,
Puji Tuhan, kita telah melewati hari demi hari, dan kita ada sebagaimana kita ada saat ini karena anugerah dan berkat Tuhan semata-mata. Kita harus benar-benar mulai memproklamirkan, kita harus mulai benar-benar men-declare
keselamatan dalam Yesus Kristus, Kerajaan Surga yang dijanjikan. Dan kita harus mulai menyatakan dengan lebih jelas dan terang-terangan bahwa dunia ini tidak bisa kita harapkan lagi.
Dengan cara apa saudaraku? Dengan cara menunjukkan gaya hidup. Gaya hidup kita yang jelas-jelas, berkemas-kemas.
Gaya hidup yang benar-benar berkemas-kemas, sehingga orang bertanya-tanya apa yang akan terjadi atau sedang terjadi sampai kamu berbuat demikian?
Lalu kita bisa menjawab, dunia sudah tak dapat diharapkan lagi. Kita harus menantikan Tuhan yang akan menyatakan keselamatan secara sempurna, di mana Tuhan akan membawa kita ke Rumah Abadi-Nya. Selama ini kita belum menunjukkan sikap, tindakan berkemas-kemas, seakan-akan semua aman-aman dan nyaman saja.
Bayangkan seandainya, tidak kita harapkan; seandainya perang melebar, meluas, dari Timur Tengah lalu kemudian merambat ke Asia. Bayangkan, kalau sampai ada winter nuklir, nuklir yang meledak di udara. Listrik-listrik menjadi mati, hujan pun menjadi bencana karena membawa unsur kimia yang membunuh. Manusia tidak bisa hidup, itu kiamat. Tidak kita harapkan, tetapi hal itu bisa terjadi. Gempa bumi, pergeseran lapisan tanah, tsunami, global warming, air yang akan menenggelamkan banyak pulau-pulau. Semua itu merupakan satu isyarat bahwa kita tidak bisa mengharapkan kebahagiaan dari dunia ini.
Dulu ada satu lagu gereja Pentakosta yang kalimatnya; βku pergi ku pergi, kalau sangkakala berbunyi, kupergi kalau dunia akan hancur.β
Dan inilah yang harus kita tunjukkan bahwa tak ada yang dapat kita harapkan di dunia ini. Kita seperti orang-orang pesimis, tapi justru kita orang-orang yang sungguh-sungguh
optimis; optimis untuk kekekalan. Sebab apa artinya pesimis, hanya untuk kehidupan hari ini, yang pasti akan berlalu, berakhir. Pesimis untuk apa pun hanya sementara. Puncaknya paling tidak; kematian. Paling tidak, kematian. Jadi optimisme di dunia ini percuma. Optimisme kita di langit baru bumi baru.
Saya mengajak semua warga dari komunitas doa pagi, semua warga pecinta Suara Kebenaran, melalui truth.id, semua kita yang selama ini memburu Tuhan, ayo kita tunjukkan sikap berkemas-kemas kita.
Yang pertama, sikap berkemas-kemas kita nampak dari kesungguhan kita mencapai kesempurnaan seperti Bapa. Kesungguhan kita hidup suci. Bagaimana orang bisa melihat kehidupan suci kita?
Dari hal sederhana; perkataan kita. Hal sederhana; dari apa yang kita tulis di media sosial; jangan tulis, jangan ucapkan kalau bukan Allah yang memerintahkan.
Dengan cara bagaimana kita menunjukkan sikap berkemas-kemas? Ketika kita di-bully, dijahati, difitnah; kita diam, tidak bereaksi, karena kita percaya ada pengadilan Tuhan yang membawa setiap orang di hadapan Tuhan. Dan pengadilan itu pasti tiba.
Dunia akan makin bergoncang. Nah, saat dunia berguncang, ketika langit dihujani dengan api belerang dari atas, baru kita bisa bersyukur. Hari penyelamatan kita sudah tiba.
Saudaraku sekalian yang kekasih, kita tidak boleh setengah-setengah lagi. Kita harus positioning yang jelas, bahwa kita adalah warga, anggota keluarga Kerajaan Surga. Kita bukan warga dunia. Kalau kita punya KTP, kita terdaftar secara administratif sebagai anggota masyarakat Indonesia (bagi kita orang Indonesia), itu hanya sementara, bukan citizen, bukan warga permanen. Kita di dunia ini hanya huntara; hunian sementara. Hunian tetap kita, huntap kekal kita di langit baru dan bumi yang baru.
Jangan berhenti berdoa. Jangan berhenti!
Kalau doa pagi hari Selasa besok, Rabu dan Kamis saya tidak pimpin, Saudara tetap berdoa; Saudara tetap berdoa. Saya pasti ada di luar kota, saya pasti tidak di Jakarta atau di luar negeri, Saudara harus berdoa. Saya pun turut berdoa.
Jangan kita menjadi lemah. Hari Kamis nanti jam 18.30 wib saya sudah berkhotbah di GSKI Rehobot Gajah Mada. Hari Jumat kita puasa. Hari Sabtu, 27 April 2024 ada 'Love Conference'; untuk anak-anak muda, saya minta untuk hadir, untuk ikut. Lalu hari Sabtu berikut atau Sabtu kapan, saya lihat dulu jadwalnya; kita mau doa dari jam 10.00 sampai sore hari, kita doa dari pagi sampai sore. Kita menyembah Tuhan, kita mencari hadirat Tuhan, seharian kita akan menyembah.
Di sini kita benar-benar, sungguh-sungguh mencari Tuhan. Orang melihat kita seperti sedang gusar, sedang kebakaran jenggot, seperti sedang menghadapi apa gitu. Ya! Kita harus mau begitu. Kita bukan show, bukan mau menunjukkan diri bahwa kita orang suci, orang saleh, orang yang suka berdoa dan lain-lain, jangan. Kita tidak cari muka, tidak cari pujian. Apa sih pujian? Pujian apa yang kita mau dapat dari hal itu? Masa kita cari pujian? Dengan harga yang begitu mahal, dengan doa, puasa dan hidup dalam kekudusan. Kita hanya mau mencari pujian dari Tuhan semesta alam.
Kita sungguh-sungguh. Kita benar-benar mempersiapkan diri untuk satu kehidupan kekal di dalam Kerajaan Surga. Kita sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk kehidupan kekekalan. Kita bersyukur kita ada gerakan ini. Gerakan dari doa pagi sudah lewat lebih dari tiga tahun, ajaib, tidak pernah kita absen atau hampir tidak pernah absen. Dan kenyataannya memang. Kecuali dulu saya sakit dan belum ada yang menggantikan saya, dulu. Sekarang kalau pun saya tidak bisa memimpin, ada yang bisa memimpin. Kita terus akan mencari Tuhan. Kita saling mendoakan. Saya doakan Saudara; Saudara doakan saya sebagai perawat dan suster dan pelayan Saudara. Kita akan terus bertumbuh dalam kekudusan dan kesucian. Tuhan tolong kita untuk tetap rendah hati. Kita tidak sedang berkompetisi, bersaing dengan gereja lain. Kita sedang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai kita mengucapkan kata, kalimat dan sikap merendahkan gereja lain atau pendeta manapun, apalagi agama lain. Kita sibuk urus diri sendiri saja.
Saya kira itu saja yang saya bisa sampaikan. Haleluya, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, itulah yang kita dengar dari Tuhan.
βBerjaga-jagalah senantiasa, sebab kamu tidak tahu hari dan masa ketika Tuhan datangβ, demikian firman Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati
πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ
0 Komentar
βπΌβπβπΎπΈβ π»ππΈ βπΈπΎπ Senin, 22 April 2024 Bapak/Ibu/Saudaraku sekalian yang kekasih, Puji Tuhan, kita telah melewati hari demi hari, dan kita ada sebagaimana kita ada saat ini karena anugerah dan berkat Tuhan semata-mata. Kita harus benar-benar mulai memproklamirkan, kita harus mulai benar-benar men-declare keselamatan dalam Yesus Kristus, Kerajaan Surga yang dijanjikan. Dan kita harus mulai menyatakan dengan lebih jelas dan terang-terangan bahwa dunia ini tidak bisa kita harapkan lagi. Dengan cara apa saudaraku? Dengan cara menunjukkan gaya hidup. Gaya hidup kita yang jelas-jelas, berkemas-kemas. Gaya hidup yang benar-benar berkemas-kemas, sehingga orang bertanya-tanya apa yang akan terjadi atau sedang terjadi sampai kamu berbuat demikian? Lalu kita bisa menjawab, dunia sudah tak dapat diharapkan lagi. Kita harus menantikan Tuhan yang akan menyatakan keselamatan secara sempurna, di mana Tuhan akan membawa kita ke Rumah Abadi-Nya. Selama ini kita belum menunjukkan sikap, tindakan berkemas-kemas, seakan-akan semua aman-aman dan nyaman saja. Bayangkan seandainya, tidak kita harapkan; seandainya perang melebar, meluas, dari Timur Tengah lalu kemudian merambat ke Asia. Bayangkan, kalau sampai ada winter nuklir, nuklir yang meledak di udara. Listrik-listrik menjadi mati, hujan pun menjadi bencana karena membawa unsur kimia yang membunuh. Manusia tidak bisa hidup, itu kiamat. Tidak kita harapkan, tetapi hal itu bisa terjadi. Gempa bumi, pergeseran lapisan tanah, tsunami, global warming, air yang akan menenggelamkan banyak pulau-pulau. Semua itu merupakan satu isyarat bahwa kita tidak bisa mengharapkan kebahagiaan dari dunia ini. Dulu ada satu lagu gereja Pentakosta yang kalimatnya; βku pergi ku pergi, kalau sangkakala berbunyi, kupergi kalau dunia akan hancur.β Dan inilah yang harus kita tunjukkan bahwa tak ada yang dapat kita harapkan di dunia ini. Kita seperti orang-orang pesimis, tapi justru kita orang-orang yang sungguh-sungguh optimis; optimis untuk kekekalan. Sebab apa artinya pesimis, hanya untuk kehidupan hari ini, yang pasti akan berlalu, berakhir. Pesimis untuk apa pun hanya sementara. Puncaknya paling tidak; kematian. Paling tidak, kematian. Jadi optimisme di dunia ini percuma. Optimisme kita di langit baru bumi baru. Saya mengajak semua warga dari komunitas doa pagi, semua warga pecinta Suara Kebenaran, melalui truth.id, semua kita yang selama ini memburu Tuhan, ayo kita tunjukkan sikap berkemas-kemas kita. Yang pertama, sikap berkemas-kemas kita nampak dari kesungguhan kita mencapai kesempurnaan seperti Bapa. Kesungguhan kita hidup suci. Bagaimana orang bisa melihat kehidupan suci kita? Dari hal sederhana; perkataan kita. Hal sederhana; dari apa yang kita tulis di media sosial; jangan tulis, jangan ucapkan kalau bukan Allah yang memerintahkan. Dengan cara bagaimana kita menunjukkan sikap berkemas-kemas? Ketika kita di-bully, dijahati, difitnah; kita diam, tidak bereaksi, karena kita percaya ada pengadilan Tuhan yang membawa setiap orang di hadapan Tuhan. Dan pengadilan itu pasti tiba. Dunia akan makin bergoncang. Nah, saat dunia berguncang, ketika langit dihujani dengan api belerang dari atas, baru kita bisa bersyukur. Hari penyelamatan kita sudah tiba. Saudaraku sekalian yang kekasih, kita tidak boleh setengah-setengah lagi. Kita harus positioning yang jelas, bahwa kita adalah warga, anggota keluarga Kerajaan Surga. Kita bukan warga dunia. Kalau kita punya KTP, kita terdaftar secara administratif sebagai anggota masyarakat Indonesia (bagi kita orang Indonesia), itu hanya sementara, bukan citizen, bukan warga permanen. Kita di dunia ini hanya huntara; hunian sementara. Hunian tetap kita, huntap kekal kita di langit baru dan bumi yang baru. Jangan berhenti berdoa. Jangan berhenti! Kalau doa pagi hari Selasa besok, Rabu dan Kamis saya tidak pimpin, Saudara tetap berdoa; Saudara tetap berdoa. Saya pasti ada di luar kota, saya pasti tidak di Jakarta atau di luar negeri, Saudara harus berdoa. Saya pun turut berdoa. Jangan kita menjadi lemah. Hari Kamis nanti jam 18.30 wib saya sudah berkhotbah di GSKI Rehobot Gajah Mada. Hari Jumat kita puasa. Hari Sabtu, 27 April 2024 ada 'Love Conference'; untuk anak-anak muda, saya minta untuk hadir, untuk ikut. Lalu hari Sabtu berikut atau Sabtu kapan, saya lihat dulu jadwalnya; kita mau doa dari jam 10.00 sampai sore hari, kita doa dari pagi sampai sore. Kita menyembah Tuhan, kita mencari hadirat Tuhan, seharian kita akan menyembah. Di sini kita benar-benar, sungguh-sungguh mencari Tuhan. Orang melihat kita seperti sedang gusar, sedang kebakaran jenggot, seperti sedang menghadapi apa gitu. Ya! Kita harus mau begitu. Kita bukan show, bukan mau menunjukkan diri bahwa kita orang suci, orang saleh, orang yang suka berdoa dan lain-lain, jangan. Kita tidak cari muka, tidak cari pujian. Apa sih pujian? Pujian apa yang kita mau dapat dari hal itu? Masa kita cari pujian? Dengan harga yang begitu mahal, dengan doa, puasa dan hidup dalam kekudusan. Kita hanya mau mencari pujian dari Tuhan semesta alam. Kita sungguh-sungguh. Kita benar-benar mempersiapkan diri untuk satu kehidupan kekal di dalam Kerajaan Surga. Kita sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk kehidupan kekekalan. Kita bersyukur kita ada gerakan ini. Gerakan dari doa pagi sudah lewat lebih dari tiga tahun, ajaib, tidak pernah kita absen atau hampir tidak pernah absen. Dan kenyataannya memang. Kecuali dulu saya sakit dan belum ada yang menggantikan saya, dulu. Sekarang kalau pun saya tidak bisa memimpin, ada yang bisa memimpin. Kita terus akan mencari Tuhan. Kita saling mendoakan. Saya doakan Saudara; Saudara doakan saya sebagai perawat dan suster dan pelayan Saudara. Kita akan terus bertumbuh dalam kekudusan dan kesucian. Tuhan tolong kita untuk tetap rendah hati. Kita tidak sedang berkompetisi, bersaing dengan gereja lain. Kita sedang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai kita mengucapkan kata, kalimat dan sikap merendahkan gereja lain atau pendeta manapun, apalagi agama lain. Kita sibuk urus diri sendiri saja. Saya kira itu saja yang saya bisa sampaikan. Haleluya, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, itulah yang kita dengar dari Tuhan. βBerjaga-jagalah senantiasa, sebab kamu tidak tahu hari dan masa ketika Tuhan datangβ, demikian firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ
indrawan71Artikel Seluruhnya
TETAP DI JALUR YANG BENAR
indrawan71
Rabu,24 April 2024 | Waktu: 08:57 WITATULUS MENCARI WAJAH TUHAN
indrawan71
Rabu,24 April 2024 | Waktu: 08:49 WITAIMAN YANG DILATIH
indrawan71
Kamis,11 April 2024 | Waktu: 07:17 WITAHATI YANG BARU
indrawan71
Rabu,24 April 2024 | Waktu: 09:12 WITAALAT KEMULIAAN
indrawan71
Kamis,04 April 2024 | Waktu: 22:09 WITAMENGGORES SEJARAH HIDUP YANG INDAH
indrawan71
Senin,15 April 2024 | Waktu: 18:51 WITAMELEKAT DENGAN TUHAN
indrawan71
Kamis,11 April 2024 | Waktu: 07:25 WITAMEMILIKI ALLAH
indrawan71
Senin,15 April 2024 | Waktu: 17:13 WITAPRAJURIT YANG BAIK
indrawan71
Rabu,24 April 2024 | Waktu: 08:57 WITABERTEMU MUKA DENGAN MUKA
indrawan71
Minggu,07 April 2024 | Waktu: 07:18 WITA